Liberalisme institusional

Teori hubungan internasional
Realisme
  • Realisme neoklasik
  • Neorealisme (realisme struktural)
  • Realisme klasik
  • Realisme ofensif
  • Realisme defensif
  • Realisme liberal (Mazhab Inggris)
  • Keunggulan relatif
  • Keunggulan absolut
  • Realisme strategis
Liberalisme
  • Idealisme
  • Teori perdamaian demokratis
  • Liberalisme republik
  • Institusionalisme
  • Neoliberalisme
  • Liberalisme interdependensi
  • Liberalisme sosiologis
  • Liberalisme institusional
Konstruktivisme
  • Konstruktivisme modern
  • Konstruktivisme pascamodern
  • Konstruktivisme feminis
Teori lain
  • Anarki
  • Ekonomi politik internasional
  • Feminisme
  • Teori hijau
  • Teori kestabilan hegemon
  • Teori sistem dunia
  • Strukturalisme
  • Pascastrukturalisme
  • Mazhab Inggris
  • Mazhab Kopenhagen
  • Fungsionalisme (Neofungsionalisme)
  • Pascamodernisme
  • Pascakolonialisme
Klasifikasi
  • Teori kritis
  • Teori ketergantungan
  • Positivisme
  • Pascapositivisme
  • Rasionalisme
  • Reflektivisme
  • Pondasionalisme
  • Anti-pondasionalisme
  • Behaviouralisme
  • "Perdebatan Besar"
  • Perdebatan antarparadigma
 Portal Politik
  • l
  • b
  • s

Liberalisme institusional atau institusionalisme liberal adalah teori hubungan internasional yang mengklaim bahwa lembaga dan organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa, NATO, dan Uni Eropa dapat meningkatkan dan membantu kerja sama antarnegara. Teori ini dapat disandingkan dengan idealisme, teori hubungan internasional yang muncul setelah Perang Dunia Pertama ketika Liga Bangsa-Bangsa didirikan.[1] Layaknya realisme politik, liberalisme institusional bersifat utilitarian dan rasionalistik. Negara diperlakukan sebagai pelaku rasional yang beroperasi di sistem politik internasional yang hierarkinya tidak dapat dipaksakan.[2]

Terminologi

Sejumlah pihak menyebut teori ini fungsionalisme rasional, bukan institusionalisme liberal. Institusionalisme liberal juga sangat dekat namun tidak mirip dengan teori rezim dan neoliberalisme.[3][4] Robert Keohane, ilmuwan politik yang mengembangkan institusionalisme liberal, menganggap pemikirannya sebagai bagian dari institusionalisme atau institusionalisme liberal sekalipun kedua aliran ini menolak beberapa bagian dari pemikirannya.[5] Keohane tidak suka memakai kata sifat "liberal" atau "neoliberal" saat menjelaskan tulisannya karena ia juga dipengaruhi oleh realisme, aliran yang sering dipertentangkan dengan liberalisme.[6][7]

Referensi

  1. ^ Robert and Georg Sorensen (2006) Introduction to International Relations: theories and approaches. Oxford, OUP, 3rd ed, p108
  2. ^ Keohane, Robert O. and Lisa L. Martin. "The Promise of Institutionalist Theory" International Security. Vol. 20 No. 1. p. 39.
  3. ^ David Baldwin (1993) Neorealism and Neoliberalism: The Contemporary Debate. New York: Columbia University Press, p10
  4. ^ Beth A. Simmons and Lisa L. Martin (2002) International Organizations and Institutions. In "Handbook of International Relations," edited by Walter Carlsnaes, Thomas Risse, and Beth A. Simmons, 192-211. Thousand Oaks: Sage Publications, p195
  5. ^ Robert Keohane (1993). Institutional Theory and the Realist Challenge after the Cold War. In "Neorealism and Neoliberalism: The Contemporary Debate," edited by David A. Baldwin, 269-300. New York: Columbia University Press, p. 273
  6. ^ Robert Keohane (1984). After Hegemony: Power and Discord in the World Political Economy. Princeton: Princeton University Press, p14
  7. ^ Robert Keohane (1993). Institutional Theory and the Realist Challenge after the Cold War. In "Neorealism and Neoliberalism: The Contemporary Debate," edited by David A. Baldwin, 269-300. New York: Columbia University Press, p. 272
Ikon rintisan

Artikel bertopik hubungan luar negeri ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s