Galatia 4

Galatia 4
Potongan salinan surat Galatia 1:2-10 pada Papirus 51, yang dibuat sekitar tahun 400 M.
KitabSurat Galatia
KategoriSurat-surat Paulus
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
9
pasal 3
pasal 5

Galatia 4 (disingkat Gal 4) adalah pasal keempat Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1][2] Digubah oleh rasul Paulus.[3]

Teks

  • Surat aslinya diyakini ditulis dalam bahasa Yunani.
  • Sejumlah naskah kuno tertua terlestarikan yang memuat salinan pasal ini antara lain:
    • Papirus 46 (diperkirakan dibuat sekitar tahun 200 M)
    • Codex Vaticanus (~325-350 M)
    • Codex Sinaiticus (~330-360 M)
    • Papirus 99 (~ 400 M)
    • Codex Alexandrinus (~400-440 M)
    • Codex Ephraemi Rescriptus (~ 450 M; lengkap)
    • Codex Freerianus (~450 M; terlestarikan: ayat 8-10, 20-23)
    • Codex Claromontanus (~550 M)
  • Pasal ini dibagi atas 31 ayat.
  • Berisi pengajaran bahwa dalam Kristus tidak ada lagi perhambaan hukum Taurat.

Struktur

Pembagian isi pasal:

  • Galatia 4:1–11 = Tak ada lagi perhambaan
  • Galatia 4:12–20 = Ingatlah akan hubungan kita yang semula
  • Galatia 4:21–31 = Hagar dan Sara

Ayat 4

Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. (TB)[4]

Referensi silang: Kejadian 3:15; Matius 1:20; Lukas 2:27; Yohanes 1:14

Lahir dari seorang perempuan

Paulus menyiratkan bahwa peristiwa kelahiran Yesus yang unik merupakan penggenapan dari nubuat mesianik yang tertulis dalam Kejadian 3:15.[5]

Ayat 6

Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" (TB)[6]

Melalui karya penebusan Kristus, maka orang Kristen diangkat menjadi anak-anak Allah melalui roh, sebagaimana yang dituliskan dalam Injil Yohanes pasal 1:12-13:

"Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah."[7]

Dengan demikian orang Kristen menyebut Allah dengan panggilan "Bapa" sebagaimana dalam doa yang diajarkan Yesus Kristus kepada murid-murid-Nya:

"Bapa kami yang di sorga"[8]

Ayat 22

Bukankah ada tertulis, bahwa Abraham mempunyai dua anak, seorang dari perempuan yang menjadi hambanya dan seorang dari perempuan yang merdeka? (TB)[9]

Perempuan yang menjadi hambanya adalah Hagar, yaitu budak Sara yang berasal dari Mesir. Hagar melahirkan Ismael bagi Abraham, ketika Abraham berusia 86 tahun.[10] Perempuan yang merdeka adalah Sara, satu-satunya yang diakui sebagai istri Abraham. Sara melahirkan Ishak sesuai janji Allah bagi Abraham, ketika Abraham berusia 100 tahun.[11] Selain itu, setelah Sara meninggal, Abraham mengambil seorang gundik bernama Ketura yang melahirkan 6 putra bagi Abraham, tetapi mereka ini, seperti Ismael, disebut sebagai anak-anak gundik, bukanlah ahli waris, dan oleh Abraham dijauhkan dari tanah yang didiami Ishak. Dicatat bahwa Abraham "memberikan pemberian; kemudian ia menyuruh mereka--masih pada waktu ia hidup--meninggalkan Ishak, anaknya, dan pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur."[12]

Ayat 23

Terjemahan Baru: Tetapi anak dari perempuan yang menjadi hambanya itu diperanakkan menurut daging dan anak dari perempuan yang merdeka itu oleh karena janji. (TB)[13]

Ayat 25

Terjemahan Baru: Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab--dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya. (TB)[14]

Ayat 27

Karena ada tertulis: "Bersukacitalah, hai si mandul yang tidak pernah melahirkan! Bergembira dan bersorak-sorailah, hai engkau yang tidak pernah menderita sakit bersalin! Sebab yang ditinggalkan suaminya akan mempunyai lebih banyak anak daripada yang bersuami." (TB)[15]

Dikutip dari: Yesaya 54:1.

Ayat 29

Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini. (TB)[16]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Galatia 1:1
  4. ^ Galatia 4:4 - Sabda.org
  5. ^ "Nubuat mengenai Yesus". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-02-02. Diakses tanggal 2014-01-30. 
  6. ^ Galatia 4:6 - Sabda.org
  7. ^ Yohanes 1:12–13
  8. ^ Matius 6:9
  9. ^ Galatia 4:22 - Sabda.org
  10. ^ Kejadian 16:15–16
  11. ^ Kejadian 21:2
  12. ^ Kejadian 25:6
  13. ^ Galatia 4:23 - Sabda.org
  14. ^ Galatia 4:25 - Sabda.org
  15. ^ Galatia 4:27 - Sabda.org
  16. ^ Galatia 4:29 - Sabda.org

Pranala luar

  • (Indonesia) Teks Galatia 4 dari Alkitab SABDA
  • (Indonesia) Audio Galatia 4
  • (Indonesia) Referensi silang Galatia 4
  • (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Galatia 4
  • (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Galatia 4
  • l
  • b
  • s
Surat Paulus kepada Jemaat di GalatiaΕπιστολή προς Γαλάτες (Epistole pros Galates)
Alkitab
Pasal
Galatia 123 • 4 • 56
Ayat
  • iconPortal Kristen
Nama tempat/Istilah
Nama orang
Sumber
Teks Yunani • Latin Vulgata • Versi Terjemahan Baru • Versi Wycliffe • Versi King James • Versi American Standard • Versi World English